Usia Lima

alysia
1 min readJul 15, 2023

--

Aku masih usia lima
Melihat waktu merangkak seperti balita
Lalu malam bertingkah seakan selamanya
Dan siang selalu lebih cepat dari kedipan mata

Menakar bintang jatuh dalam saku celana
Yang lain kusimpan dalam isi kepala
Ibu bilang “Sisakan untuk bekal dewasa”
Aku masih usia lima

Sebuah dekapan yang kusut dan memabukkan
Di lengan Bapak, sibuk kubangun semesta nomor sekian
Ia tidak geram saat jariku mengores kulitnya, mangkrak seperti galian
Saat itu aku masih usia lima, kecil dan cekatan.

Sibuk menengok keluar jendela
Tidak sadar bahwa waktu terbirit dihantui usia
Kali ini malam adalah matahari yang redup cahaya,
dan siang telah membenciku sejak lama

Menjelma pengelana tak kenal rumah dan realita
Melalaikan sisa bekal dalam sudut-sudut isi kepala
Sudah cair dan bau tanah, gumpalan harapan yang sirna
Ibu bilang “Dalam jiwamu ada yang perlu dituntaskan, sebuah dahaga”
Aku sudah tidak berusia lima

Pelukan dalam di dasar tanah; pintu surga dan neraka.
Jauh yang mendekatkan rumah Tuhan, di langit-langit sana.
Semesta milik Bapak mengakar kuat, namun sudah kasat mata
Luka pada kulitnya menjelma danau, sumber cinta dan fatamorgana
Aku ingin berusia lima, kali ini lusuh dan berantakan

--

--